Indonesian Science Project Olympiad – ISPO (Indonesian Science Project Olympiad) merupakan sebuah kegiatan olimpiade proyek penelitian dalam bidang sains, teknologi, lingkungan, dan komputer. Kegiatan ini diperuntukan bagi para generasi muda Indonesia yang bersekolah di tingkat SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK se-Indonesia.

ISPO juga merupakan sebuah langkah nyata sebagai salah satu bentuk kontribusi dari masyarakat dalam menyiapkan masa depan bangsa yang lebih cerah melalui para generasi muda yang kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab. bet88

Indonesian Science Project Olympiad3

Kegiatan ISPO juga dilandasi pemikiran bahwa kita perlu mendorong para remaja untuk mencintai ilmu pengetahuan, membudayakan berfikir ilmiah, melakukan penelitian dan mengembangkannya, dan menghasilkan produk ilmiah.

Tentang ISPO

Di dalam dunia global, persaingan antara negara masih terus berlangsung dalam berbagai dimensi. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya persaingan tersebut adalah masalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk persaingan dan perkembangan, hal yang penting bukanlah masalah transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi usaha untuk memproduksi teknologi sendiri.

Untuk mampu memproduksi ilmu pengetahuan dan teknologi sendiri diperlukan investasi manusia-manusia yang kreatif. Sebagaimana Einstein, para ilmuwan berkembang dan banyak melakukan penelitian semasa mereka masih muda. Untuk itu, kita perlu mendorong para remaja untuk mencintai ilmu pengetahuan, membudayakan berfikir ilmiah, melakukan penelitian dan mengembangkannya, dan penghasilkan produk ilmiah. Atas dasar pemikiran tersebut, Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) itu dilaksanakan.

ISPO (Indonesian Science Project Olympiad) merupakan sebuah kegiatan olimpiade proyek penelitian dalam bidang biologi, fisika, kimia, teknologi, lingkungan, dan komputer. Kegiatan ini diperuntukan bagi para generasi muda Indonesia yang bersekolah di tingkat SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK se-Indonesia. ISPO juga merupakan sebuah langkah nyata dari kami sebagai salah satu bentuk kontribusi dari masyarakat dalam menyiapkan masa depan bangsa yang lebih cerah melalui para generasi muda yang kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab.

Kegiatan ISPO juga dilandasi pemikiran bahwa kita perlu mendorong para remaja untuk mencintai ilmu pengetahuan, membudayakan berfikir ilmiah, melakukan penelitian dan mengembangkannya, dan menghasilkan produk ilmiah. ISPO diikuti oleh para siswa SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK yang datang dari beberapa daerah di seluruh provinsi di Indonesia. Mereka adalah siswa-siswi kita yang punya kreativitas untuk menjadi ilmuwan di masa depan. Mereka telah menyiapkan ratusan lebih proyek penelitian ilmiah.

Latar Belakang

Sebagai bentuk komitmen dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, maka dilaksanakan kegiatan Indonesian Science Project Olympiad (ISPO). Kegiatan ini merupakan sebuah langkah awal dalam mendorong para remaja untuk mencintai ilmu pengetahuan, membudayakan berfikir ilmiah, melakukan penelitian, mengembangkannya, dan menghasilkan produk ilmiah.

Kegiatan ISPO dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam dunia global, persaingan antar negara masih terus berlangsung dalam berbagai dimensi. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya persaingan tersebut adalah masalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk persaingan dan perkembangan, hal yang penting bukanlah masalah transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi usaha untuk memproduksi sendiri teknologi.

Untuk itu, kita perlu mendorong para remaja untuk mencintai ilmu pengetahuan, membudayakan berfikir ilmiah, melakukan penelitian dan mengembangkannya, dan menghasilkan produk ilmiah. Atas dasar pemikiran tersebut, kegiatan Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) dilaksanakan.

Visi

Menginspirasi generasi muda untuk meneliti, berkreasi dan berinovasi.

Misi

  • Mewujudkan Semangat Meneliti di Kalangan Pelajar
  • Mengembangkan Semangat Berkompetisi Yang Cerdas dan Berkualitas
  • Memupuk Keberanian Menuangkan Gagasan ke dalam Aksi Nyata
  • Mewujudkan Komunitas Peniliti Muda Yang Mampu Bersaing di Pentas Dunia

Sistem ISPO

Peserta Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) adalah peserta didik jenjang sekolah menengah (SMP, MTs, SMA, SMK, MA) dari seluruh Indonesia. Kompetisi ini terdiri dari 6 kategori yaitu : Biologi, Fisika, Kimia , Lingkungan, Rekayasa Teknologi dan Komputer. Untuk setiap kategori tersebut, pemenang akan ditentukan melalui dua tahapan, yaitu Fase Seleksi  dan Fase Final.

Pada Fase Seleksi:

  • Seluruh peserta akan mendaftarkan diri dan menyerahkan makalah hasil penelitian untuk  diseleksi oleh tim panitia.
  • Sesuai dari hasil seleksi tersebut tim panitia akan mengumumkan para peserta yang akan menjadi finalis dari setiap kategori ISPO.

Pada Fase Final:

  • Para finalis akan memamerkan dan mempresentasikan hasil penelitian mereka dan akan dinilai oleh dewan juri.
  • Dari hasil penilaian yang dilakukan oleh dewan juri akan ditentukan pemenang untuk setiap kategori.

Peraturan ISPO:

Hal-hal yang dapat menunjang pameran proyek penelitian seperti komputer dan perlengkapan khusus lainnya harus dibawa sendiri oleh peserta. Hal-hal khusus yang akan diperhatikan sebagai poin penilaian pertama oleh anggota juri adalah:

  • Keaslian dan daya cipta dari segi pendekatan dan penjelasan terhadap masalah yang dikemukakan
  • Bakat, perhatian dan ketelitian pada perencanaan dan pendalaman permasalahan
  • Penjelasan terhadap permasalahan harus mencapai pada solusi yang ingin dicapai
  • Memberikan penjelasan dan hubungan sebab akibat pada analisa permasalahan
  • Kualitas penulisan laporan
  • Hal-hal khusus seperti pencantuman Yayasan, lembaga dan asosiasi yang memberikan referansi adalah suatu hal yang dipentingkan.

Salah satu hal yang sangat penting bahwa penelitian harus asli dan benar-benar dilakukan oleh peserta sehingga jika ternyata kriteria ini tidak dipatuhi maka tidak akan dilakukan penilaian pada hasil penelitian tersebut. Penelitian yang mengandung atau diperkirakan dapat beresiko terhadap kesehatan dan keamanan umum tidak akan di evaluasi (tidak diikutsertakan pada pameran).

Khususnya proyek-proyek penelitian yang mengandung zat radioaktif, alat-alat percobaan yang berbahaya, toksik dan hal-hal yang dapat memicu kangker tidak akan di evaluasi (tidak diikutsertakan pada pameran). Peserta perlombaan harus memperkenalkan lembaga atau individu yang membimbingnya, menjelaskan sumber pustaka dan bahan-bahan yang dipakai sewaktu melakukan proyek tersebut kepada angota juri pada saat pelaksanaan wawancara dengan peserta.

Jika menurut pendapat juri proyek penelitian terkait dengan salah satu atau beberapa dari syarat-syarat di bawah ini maka penelitian tersebut tidak akan dievaluasi, yaitu:

  • Penelitian mendapat bantuan terlalu atau berlebihan dari tenaga ahli
  • Memanfaatkan sumber-sumber yang tidak mungkin dicapai oleh orang lain atau hanya dikhususkan pada peserta tersebut karena fasilitas tersebut belum bisa dimanfaatkan oleh orang lain atau umum
  • Memanfaatkan penelitian orang lain tanpa menyebutkan sumber aslinya

Percobaan yang Berkaitan dengan Hewan bagi siswa yang pada percobaannya menggunakan hewan bertulang belakang disarankan untuk sebelumnya melihat terlebih dahulu alternatif yang lain. Alternatif lain yang diusulkan dituliskan di bawah ini:

  • Hewak tak bertulang belakang (misalnya:protozoa, planaria, dan serangga)
  • Tumbuh-tumbuhan, jamur, dan ragi
  • Biosel dan jaringan kultur
  • Mikroorganisme
  • Model-model matematika atau komputer

Jika terpaksa tetap menggunakan hewan bertulang belakang maka peserta harus mematuhi peraturan di bawah ini: Proyek-proyek percobaan tidak boleh mengandung:

  • Hal yang diperlukan ketika membunuh hewan yaitu memotong bagian badannya, memotong salah satu organ atau jaringannya dari badannya (termasuk mengambil darah).
  • Memberikan racun, salah satu radioaktif atau zat-zat asing dan berbahaya serta memiliki pengaruh yang tidak diketahui dengan pasti (misalnya, jenis sari-sari dari tumbuh-tumbuhan) melalui suntikan atau dari mulut (oral) kepada hewan.
  • Meninggalkan hewan-hewan dalam keadaan lapar dan /atau haus, memberikan rasa sakit, dan siksaan kepada hewan, memberi gangguan kepada mereka dan mengancam kesehatan mereka.

Proyek-proyek dalam bentuk-bentuk tersebut di atas tidak dapat diikutsertakan. Selain daripada hal-hal di atas, percobaan berdasarkan pengamatan (misalnya, percobaan pada perilaku hewan yang dilakukan di habitat alami dengan tidak adanya campur tangan pada kehidupan hewan tersebut) atau percobaaan-percobaan yang menganalisa kotoran hewan atau pengukuran ciri-ciri fisik hewan (seperti usia,tinggi badan, berat badan ,warna, kecepatan metabolis, dll) bisa disetujui untuk diikutsertakan.

Hewan-hewan yang dipakai pada percobaan harus diambil dari laboratorium atau tempat penangkaran yang sehat, teratur dan higienis serta harus mempunyai sertifikat. Hewan-hewan yang dapat menularkan penyakit atau dicurigai dapat menularkan penyakit dilarang untuk dipakai (terutama yang dapat menular pada manusia). Keputusan tentang diperbolehkannya pemakaian hewan-hewan pada percobaan berdasarkan syarat-syarat di atas adalah hak mutak dari juri bidang ilmu pengetahuan.